ANAK PEMALU

Anak Pemalu
Sebegitu aktif dan cerewetnya orangtua, sebegitu gigihnya usaha orangtua dalam menerapkan pola asuh terhadap anak, terkadang tidak mampu mengubah sifat "pemalu" anak. Nah...kalau sudah begini, apa yang harus kita lakukan? Apakah harus pasrah dan berdiam diri?
Pendampingan anak yang intensif perlu dilakukan untuk terus memantau perkembangan anak. Selalu dampingi anak, baik dari dekat maupun jauh, amati kondisi anak baik dalam suka maupun duka.
Tips Asuhan Cerdas kali ini akan membahas sedikit tentang Anak Pemalu, cekidot...

1. Sisi Positif Malu
Kita kadang dibuat jengkel oleh anak yang memiliki karakter pemalu. Disuruh ini dan itu tidak mau, apalagi selalu menjawab dengan singkat atas segala instruksi kita..."Malu ah..." atau mungkin juga dengan menggelengkan kepala sambil menunduk sebagai tanda bahwa dia tidak mau dan malu.
Jika anak seperti itu, sebaiknya jangan terburu-buru untuk marah dan memaksa anak untuk melakukan apa yang kita suruh. Akan lebih baik jika orangtua mengambil tindakan untuk mendampingi anak, bimbing anak untuk melakukan sesuatu, dan beri semangat padanya, meski hanya berupa senyuman kecil yang menunjukkan bahwa Anda bangga padanya.
Masih beruntunglah kalau anak kita hanya pemalu, daripada anak yang malu-maluin, hehehehe...Bayangkan kalau anak Anda melakukan hal yang memalukan, seperti mengambil makanan milik tetangga dengan seenaknya. Lebih baik anak Anda malu menerima makanan dari tetangga Anda bukan? Jadi, tidak masalah jika anak Anda pemalu, setidaknya anak memiliki sopan santun dan "tahu malu".
Saya pun dulu waktu kecil (kata orangtua saya) juga pemalu lho, pendiam, dan manis juga sih sepertinya, hehehehe...
Anak yang pemalu pada umumnya pendiam, tidak berisik, apalagi urakan. Tapi, anak yang pendiam belum tentu pemalu.

2. Penyebab Malu
Sebenarnya ada beberapa hal yang dapat menyebabkan rasa malu. Anak yang malu pada umumnya merasa tidak percaya diri ketika tampil di depan umum. Misalnya, anak malu ketika diminta menyanyi di depan kelas. Guru harus dengan sabar menggandeng anak untuk maju. Diharapkan lambat laun anak akan menjadi berani. Oleh karena itu, dukungan dari semua pihak sangat diperlukan.
Kadang anak merasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya. Dia tidak mau bergaul karena merasa tidak memiliki kemampuan apa-apa. Menghadapi anak yang demikian yaitu dengan selalu memberikan motivasi dan mengajak anak untuk menggali kelebihan yang dimilikinya untuk menumbuhkan rasa kepercayaandirinya.
Dapat kita lihat bahwa anak yang malu tampil harus cenderung diarahkan untuk berani. Sebaliknya, anak yang minder harus cenderung diarahkan untuk percaya diri. Perlu diketahui, terkadang anak yang seperti ini justru enjoy dan menikmati sifatnya. Dia merasa terusik ketika ada teman atau orang lain yang mengganggu aktivitasnya. Oleh karena itu, saya kira Anda semua juga tahu, bahwa dalam menghadapi anak yang demikian diperlukan kesabaran orangtua untuk mengawasi dan mendampinginya. Karena kalau dibiarkan, bisa-bisa anak akan cenderung menjadi pribadi yang individualis, sangat tertutup.

3. Profesi Untuk Anak Pemalu 
Jika Anda sudah mengetahui dan dapat menerima sifat anak Anda yang pemalu, berbuatlah yang terbaik baginya. Biasanya anak pemalu senang menyendiri dan kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Tidak perlu heran jika anak lebih suka membaca komik atau bermain game sendirian daripada menemani untuk pergi ke pesta. Kalau memang terasa sulit sekali, ya sudah, Anda tidak perlu memaksanya.
Nah...untuk anak yang demikian, kita juga harus pandai-pandai membuat strategi untuk dia. Kita bisa mengarahkan anak untuk melakukan aktivitas yang biasa dilakukan sendiri, seperti melukis, membuat cerita, bermain piano, dll. Anak pasti akan senang ketika dia mulai asik dengan aktivitasnya.
Intinya, kita berusaha untuk mengarahkan anak pada profesi yang cenderung membutuhkan ketekunan. Menjadi penulis, pelukis, pemusik, dll. Lalu, apakah bisa dengan profesi tersebut? Bukankah itu juga berhubungan denga orang lain? Ya, memang benar, segala profesi tentunya berhubungan dengan orang lain, namun dengan ketekunannya setidaknya anak yang pemalu dapat menunjukkan potensi yang ada dalam dirinya. Karena untuk beberapa profesi ada yang cenderung membutuhkan ketrampilan tangan daripada kemampuan komunikasinya dengan orang lain. Diharapkan, lambat laun anak akan semakin percaya diri dan ingin memperlihatkan kemampuannya di hadapan umum. Yang penting tidak malu-maluin, benar bukan?
Banyak profesi yang bagus untuk anak pemalu, seperti ahli komputer, internet marketing, designer, dll. Perlu diingat, apapun profesi yang akan kita arahkan kepadanya, harus sesuai dengan passion yang dimilikinya, tanpa ada paksaan dari orangtua.
Pelukis Kecil

Pesan untuk diri saya pribadi dan Anda, STOP melabeli anak dengan sebutan "pemalu", cukup kita simpan saja dan jadikan acuan untuk mendidiknya dengan baik dengan tetap mengupayakan bergaulnya. Niscaya dia akan menjadi anak yang hebat karena mempunyai lebih banyak waktu untuk menekuni aktivitasnya dengan penuh konsentrasi.
Semoga pembahasan Tips Asuhan Cerdas tentang Anak Pemalu kali ini bermanfaat bagi Anda, dan masih dengan senang hati apabila Anda juga bersedia untuk berbagi pengetahuan dan pengalamnnya di sini. :)